·
Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium”
yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut
tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan
hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran
dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi,
menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses
komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya
suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana
individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma
dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya
menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan
kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang
pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat
menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi
suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan
individu itu sendiri.
·
Pengertian
pertumbuhan\
Pertumbuhan ( Growth ) adalah perubahan KUANTITATIF
( berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil
menjadi besar, dst ) pada materiil sesuatu akibat dari adanya pengaruh dari
lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi,
semakin bertambahnya tinggi badan, dst.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup merupakan hasil interaksi antara faktor internal (dari dalam tubuh
makhluk hidup sendiri) dan faktor eksternal (dari luar tubuh makhluk
hidup).
Faktor internal dan
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah gen,
nutrisi, hormon, danlingkungan.
Gen (Genetik) Gen adalah faktor pembawa sifat
menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap
struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan
satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada
makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata, warna bulu mata,
warna rambut dan sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya.
Nutrisi (Makanan) Nutrisi atau makanan berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di
antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia
tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar.
Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang cukup bergizi.
Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun
sel-sel tubuh.
Hormon (Zat Tumbuh) Hormon merupakan senyawa organik
(zat kimia) pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu, artinya kelenjar itu
tidak memiliki saluran. Oleh karena itu, hasil sekresi kelenjar endokrin
(hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh
oleh darah.
Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme (pertukaran
zat), serta pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Pada manusia, hormon
pertumbuhan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang
kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan raksasa atau gigantisme.
Sebaliknya, seseorang yang kekurangan hormon pertumbuhan dapat mengakibatkan
kekerdilan.
Lingkungan Pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup terutama tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan di sini adalah faktor lingkuangan fisik antara lain : suhu
udara, cahaya, dan kelembapan.
·
Pengertian
fungsi keluarga
MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada
dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang
tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain
atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami
perubahan”.
Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi
(1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi
yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi
kelurga adalah :
-
Menstabilkan
situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga
Mendidik
Mendidik
-
Pemelihara
fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54)
mengemukakan sebagai berikut : “Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi
kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-Psikologis, antara lain
makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan
perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi,
dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan
bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan
kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung
jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan
harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan.
Ini harus benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan untuk
melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman
anak bisa lebih luas.
Selain dari pendapat diatas mengenai
fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur
dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan
keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang
dihayati oleh anak dan diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan.
Fungsi Sosialisasi – Melalui
interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap,
keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka
pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini,
keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan
sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan
penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.
Fungsi protektif – Fungsi ini lebih
menitik beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak
merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan
terhadap lingkungan.
Fungsi Afeksional – Yang dimaksud
dengan fungsi afeksi adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan
dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim
emosional yang terdapat dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi
perkembangan keperibadian anak
Fungsi Religius – Keluarga
berkewajiban mmperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan
beragama. Sehingga melalui pengenalan ini diharapkan keluarga dapat mendidik
anak serta anggotanya menjadi manusia yang beragama sesuai dengan keyakinan
keluarga tersebut.
Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini
meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya. Pelaksanaanya
dilakukan oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga akan menambah saling
mengerti, solidaritas dan tanggung jawab bersama.
Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga
yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah
dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi Biologis – Fungsi ini
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya
kebutuhan seksuil. Kebutuhan ini berhubungan dengan pengembangan keturunan atau
keinginan untuk mendapatkan keturunan. Selain itu juga yang termasuk dalam
fungsi biologis ini yaitu perlindungan fisik seperti kesehatan jasmani dan
kebutuhan jasmani yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan
akan mempengaruhi kepada jasmani setiap anggota keluarga.
·
Pengertian
keluarga
Keluarga merupakan bagian masyarakat
yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini
diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada
satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk
keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara
fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan
karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak
manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara
pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang
ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun
sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu
pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai
maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya
sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
·
Pengertian
masyarakat
Masyarakat (society) diartikan sebagai sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam
bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
·
2
golongan masyarakat
a. Masyarakat
Tradisional
Masyarakat
tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat
istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan
kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang
masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan
sosialnya. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup bersama,
bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang
hampir seragam.
b. Masyarakat
Modern
Masyarakat
modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai
budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Perubahan-Perubahan
itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa
kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang
lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Bagi
negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya
masyarakat modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.
c. Masyarakat
Transisi
Masyarakat
transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu masyarakat ke
masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi
ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai
masuk ke sektor industri.
Ciri-ciri
masyarakat transisi adalah : adanya pergeseran dalam bidang pekerjaan, adanya pergeseran pada tingkat
pendidikan, mengalami
perubahan ke arah kemajuan, masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan
kemajuan zaman, tingkat mobilitas masyarakat tinggi dan
biasanya terjadi pada masyarakat yang
sudah memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.
·
Perbedaan
masyarakat industri dan non-industri
Masyarakat non Industri.
Secara garis besar, kelompok nasional
atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group)
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri
dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu.
Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga,
melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu)
yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group
yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1.
Hubungan
suami-isteri
2.
Bentuk
perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3.
Susunan
nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4.
Milik
atau harga benda keluarga
5.
Pada
umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
·
Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi
sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang
masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di
sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya
:
1. R. Linton : Setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu
mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok individu
yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin :
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama
·
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu
kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk
hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan
pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi,
terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang
untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor
penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya
dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan
ke perkotaan
·
Proses terjadi nya Urbanisasi
A. Faktor Penarik Terjadinya
Urbanisasi
1.
Kehidupan kota yang lebih modern
2.
Sarana dan prasarana kota lebih
lengkap
3.
Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.
Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
1.
Lahan pertanian semakin sempit
2.
Merasa tidak cocok dengan budaya
tempat asalnya
3.
Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
4.
Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa
5.
Diusir dari desa asal
6.
Memiliki impian kuat menjadi orang
kaya
Sumber:
0 comments:
Post a Comment