1.
Pengertian
sastra dan seni Pengertian Sastra :
karya tulis yang jika
dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti
keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Pengertian Puisi :
ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk
tulisan yang mengandung makna.
2.
Peranan
Sastra dan Seni
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
- kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
- Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
- kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
3.
Hubungan
Sastra dan Seni dengan IBD
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
·
kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas
suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan .
·
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan
terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya .
·
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya
4.
IBD
dihubungkan dengan Prosa
·
Pengertian Prosa
Prosa : suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.
·
Jenis –
jenis Prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi
empat jenis:
1. Prosa
naratif.
2. Prosa
deskriptif.
3. Prosa
eksposisi.
4. Prosa
argumentative.
·
Komponen dalam Prosa lama dan Prosa baru Prosa
lama meliputi :
Prosa lama meliputi :
1. Fabel
2. Legenda
3. Cerita
rakyat (folklore)
4. Tambo
5. Cerita
pelipur lara
Prosa baru meliputi :
1.
Roman Roman
2.
Riwayat Riwayat
3.
Antologi
4.
Resensi
5.
Kritik
5.
Nilai
–
nilai dalam Prosa Fiksi
·
Pengertian Prosa Fiksi Prosa fiksi
Prosa yang berupa cerita rekaan
atau khayalan pengarangnya.
·
Nilai –
nilai yang ada dalam Prosa Fiksi :
1. Prosa
fisksi memberikan kesenangan Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan
imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum
dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga
dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin
rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu
uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa
kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan
yang asing sama sekali.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan
merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya
bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat,
layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan,
aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh
generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan
taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan
memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara
fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa
kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
6.
IBD
dengan Puisi
·
Pengertian Puisi
Puisi adalah ungkapan perasaan
atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang
mengandung makna.
·
Unsur –
unsur Puisi
Unsur-unsur puisi meliputi
struktur fisik dan struktur batin puisi Struktur fisik puisi terdiri dari: -
Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
o
Diksi
yaitu pemilihan kata-kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra
yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan
makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
o
Imaji
Yaitu kata atau susunan kata-kata
yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran,
dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif),
imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti
apa yang dialami penyair.
o
Kata konkret
Yaitu kata yang dapat ditangkap
dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan
dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup,
dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat
kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
o
Gaya bahasa
Yaitu penggunaan bahasa yang
dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa
figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna
atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas
antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,
eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks,
antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
o
Rima/Irama
Persamaan bunyi pada puisi, baik
di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
1.
Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/
yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
2.
Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi,
persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,
repetisi bunyi [kata], dan sebagainya
3.
Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan
tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi. Struktur batin puisi Struktur batin puisi terdiri dari
o
Tema/makna (sense)
Media puisi adalah bahasa.
Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna,
baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
o
Rasa (feeling)
Yaitu sikap penyair terhadap
pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa
erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya
latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.
Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak
bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan
bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
o
Nada (tone)
Yaitu sikap penyair terhadap
pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat
menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca,
dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
o
Amanat/tujuan/maksud (itention)
Yaitu pesan
yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
·
Alasan –
alasan kreativitas penyair dalam membangun puisinya
o
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
o
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
o
Puisi dan keinsyafan sosial.
o
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem social.
Klik disini untuk melihat contoh puisi.
0 comments:
Post a Comment