Keuntungan e-commerce bagi konsumen:
·
Keuntungan
yang terbesar bagi konsumen adalah melakukanbisnis secara online dengan
mudah. Seorang pembeli diinternet dapat
menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam selama7 hari per minggu untuk
membeli hamper semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri ditoko atau
bahkan meninggalkan rumahnya.
·
Beberapa
perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa
took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya diserver mereka,
sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja. Beberapa
bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya kepelanggan
melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh:
beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang
dibelinya langsung ke komputer mereka.
·
Pengurangan
biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.com
membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham
tradisional.
Kendala yang
dihadapi e-commerce:
Pengimplementasian
ecommerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku.
Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan
non-teknis yang kesemua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah,
pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya. Seperti
produk-produk teknologi informasi lainnya seperti juga e-government, e-commerce
masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di
Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·
Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum
jelas ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung
perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari
system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang
punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi
dalam ekspor impor barang.
·
Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu
hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata
kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap
membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap,
rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu
hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan
terjangkau.
·
Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia
yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak
saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu
lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang
cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku
referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana
pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun
antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
·
Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan
asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system ’electronic banking’
nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk
melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah
nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi
secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
Faktor kunci sukses dalam e-commerce:
Dalam banyak
kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang
handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi
bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang
bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1.
Menyediakan harga kompetitif
2.
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan
ramah.
3.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan
jelas.
4.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran
istimewa, dan diskon.
5.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan
dari pelanggan, dan lain-lain.
7.
Mempermudah kegiatan perdagangan
Jenis – jenis
e-commerce:
1. Business
to Business
2. Business to Consumer
Contoh untuk
salah satu jenis e-commerce, saya akan mengambil contoh untuk jenis BUSINESS TO CONSUMER. Yaitu, e-commerce
yang mempunyai 2 mekanisme yaitu system electronic shopping mall & portal.
Saya akan mengambil contoh yang pertama yaitu, system electronic shopping mall:
Amazon
merupakan toko buku
virtual yang menjual buku melalui web sitenya.
Kesuksesan Amazon yang luar biasa
menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama.
¨ Alasan :
Ø Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan keumum.
Ø Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalaya kramai. Sebagai contoh, karena sistem
Web sudah umum digunakan
maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Ø Servis
diberikan berdasarkan permohonan (ondemand). Konsumer melakukan inisiatif
dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan
permohonan.
Ø Pendekatan client/server sering digunakan dimana
diambil asumsi
client (consumer) menggunakan
sistem yang minimal
(berbasis Web) dan processing(business procedure) diletakkan di sisi server.
Mekanisme dari contoh situs diatas:
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk danservis membuat sebuah storefront yang menyediakan catalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapatmelihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan windowshopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja dan d arimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
0 comments:
Post a Comment